Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa

Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa: Drama Emosional Tentang Luka, Keluarga, dan Pengampunan

Posted on

Dirilis secara resmi di bioskop mulai 29 Januari 2025, film Perayaan Mati Rasa dengan cepat mencuri perhatian publik dan menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial. Diproduksi oleh Sinemaku Pictures, rumah produksi yang didirikan oleh Umay Shahab dan Prilly Latuconsina, film ini menawarkan kisah mendalam tentang kehilangan, keterasingan emosional, dan kekuatan keluarga dalam menghadapi trauma bersama.

Cerita film ini terinspirasi dari lagu berjudul sama yang dinyanyikan oleh Umay Shahab bersama Natania Karin pada tahun 2023. Lagu tersebut sempat viral di internet, digunakan dalam berbagai video pribadi yang menggambarkan rasa kehilangan, keterasingan, dan kerinduan. Dari situ, lahirlah sebuah gagasan untuk menerjemahkan esensi emosional lagu tersebut ke dalam bentuk sinema dengan pendekatan personal dan menyentuh.

Tentang Cerita: Perjalanan Emosi Seorang Kakak

Di pusat cerita adalah Ian Antono (diperankan oleh Iqbaal Ramadhan), anak pertama dalam keluarganya yang memiliki impian besar untuk menjadi seorang musisi ternama. Bersama grup band-nya, Midnight Serenade, Ian menapaki jalan musik dengan penuh keyakinan dan kerja keras. Namun di balik semangat itu, ia juga terjebak dalam bayang-bayang ambisinya sendiri—berusaha memenuhi ekspektasi semua orang, termasuk dirinya sendiri, sampai pada titik ia menjauh dari keluarganya tanpa sadar.

Hidup Ian berubah drastis ketika kedua orang tuanya meninggal mendadak dalam sebuah tragedi yang tak terduga. Dihantam rasa duka yang dalam dan kehilangan pegangan hidup, ia memilih untuk mematikan seluruh emosinya. Dalam usahanya menahan amarah dan kesedihan, Ian justru kehilangan koneksi dengan siapa pun, bahkan dengan dirinya sendiri.

Persaudaraan, Rasa Kalah, dan Proses Berdamai

Konflik semakin kompleks karena Ian memiliki seorang adik, Uta Antono, yang hidupnya terlihat sempurna. Diperankan oleh Umay Shahab sendiri, Uta adalah podcaster yang sukses dan menjadi kebanggaan orang tua. Ian yang sedang patah, terjebak dalam rasa bersalah dan perasaan inferior terhadap pencapaian adiknya. Hubungan mereka pun dipenuhi ketegangan pasif yang mengakar dari masa kecil.

Namun kehilangan yang sama menyadarkan mereka bahwa satu-satunya yang tersisa hanyalah mereka berdua. Dalam ruang luka yang belum sembuh, mereka perlahan belajar membuka diri, mengungkapkan perasaan yang selama ini dikubur, dan saling menguatkan. Perayaan Mati Rasa bukan hanya cerita tentang duka, tapi tentang bagaimana manusia mencoba berdamai—dengan masa lalu, dengan keluarga, dan dengan dirinya sendiri.

Sutradara dan Pemeran

Film ini disutradarai oleh Umay Shahab, yang juga mengambil peran penting dalam cerita. Dalam salah satu wawancaranya, Umay berkata:

Proses kehilangan orang tua itu menyakitkan, terutama ketika yang tersisa hanyalah saudara. Film ini ingin menunjukkan bahwa di balik semua konflik dan perbedaan, selalu ada ruang untuk saling menguatkan—karena kita hanya punya satu sama lain.

Film ini didukung oleh jajaran pemeran bintang seperti Dwi Sasono, Unique Priscilla, Devano Danendra, Randy Danistha, Abdul Qodir Jaelani, Priscilla Jamail, Lukman Sardi, Tj Ruth, Sadha Triyudha, Vonny Anggraini, Donny Alamsyah, Tissa Biani, dan Agus Kuncoro.

Catatan Akhir

Perayaan Mati Rasa adalah eksplorasi emosional yang halus namun tajam tentang bagaimana keluarga, seberapapun retaknya, tetap bisa menjadi ruang teraman untuk pulang. Dengan alur yang lirih, sinematografi yang intim, dan musik yang menggugah, film ini menggambarkan bahwa rasa sakit bukan akhir dari segalanya—kadang ia adalah pintu masuk menuju pengertian dan cinta yang lebih dewasa.